Hamka Mahmud*
Ada banyak kesan baik penulis dapat selama kuliah di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Masa 2021-2024. Karena itu, sejak berlalu enam hari penulis bersama 750 orang lainnya sah dinyatakan sebagai alumni saat wisuda Selasa, 20 Februari 2024. Ingin dituangkan ragam pengalaman unik bahkan ajaib selama kuliah hingga tamat.
Ajaib, sebab berbekal hanya tekat dan nekat. Nekatnya adalah hanya penyuluh honorer di Kementerian Agama Kabupaten Maros yang bergaji 1 juta. Bahkan tahun ini di 2024 dipotong jadi 750 ribu, tetapi bisa selesai dengan IPK 3.98 serta meraih predikat cumlaude. Dan jika direngking penulis peringkat kedua lulusan terbaik angkatan wisuda 102.
Tulisan ini, bisa saja menjadi buku kelak, yang judulnya belum jelas. Akan tetapi, jika pembaca nantinya mengirim saran dan usulan judul yang dirasa tepat. Maka penulis akan berikan hadiah. Dua atau tiga karya buku penulis sebelumnya yang telah terbit nasional yang diberi apresiasi pejabat pusat.
Yakni: Ini Jalanku Da'i Kamtibmas Sebuah Pengabdian, DANI (Da'i Anti Narkotika), dan STRATEGI DASI POLRI DALAM MEWUJUDKAN KAMTIBMAS: Role Model di Era Siber Kemitraan Polisi dengan Da'i dan Penyuluh saat Pemilu serta setelahnya.
Baik, penulis mengawali kisah dari asbab hingga kuliah S3 di UINAM. Yakni, waktu itu seorang dosen dan juga penguji karya tesis saat kuliah di Universitas Islam Makassar Al-Gazali (UIM) jurusan manajeman pendidikan. Yaitu Dr. H. Arfah Sidik, MA., mengkritik judul tesis. Sebab terkesan menajeman dakwah. Dan bukan manajemen pendidikan. Tapi beliau tetap mengesahkan tesis saat ujian munaqasyah kala itu.
Lalu berucap, "Sebenarnya hebat judul kamu ini, tapi kamu kuliah di menajeman pendidikan. Nanti kalau kuliah S3, dikembangkan judulnya dan pasti itu menarik. Sebab kamu punya kemampuan menulis yang baik." Ujarnya waktu itu. Ia telah wafat. Semoga mengalir pahala amal jariyah dari usainya penulis kuliah S3. Dan sesuai prediksinya bahwa menarik tulisan penulis.
Sebab diatensi oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan pihak kampus memberi tempat ujian promosi doktor di lantai 4 gedung rektorat UINAM. Mungkin untuk angkatan 102 hanya penulis yang diberi tempat ujian promosi di gedung tersebut. Lainnya di gedung PPG (Pendidikan Profesi Guru). Dan yang paling menarik adalah stasiun televisi nasional Kompastv undang bincang-bincang di studionya. Hal yang berkaitan dengan isi disertasi karya penulis.
Ini dosen pertama yang inspirasi hingga nekat kuliah S3 tampa saldo uang memadai. Dosen kedua yakni Prof. H. M. Galib, MA. Dosen mata kuliah tafsir Alquran semasa di S2. Ia menjabat direktur Pascasarjana. Waktu itu, penulis iseng chat lewat WA bahwa ingin kuliah S3. Sambil memperkenalkan diri bahwa pernah diajar. Tiba-tiba respon dengan positif. Jejak isi percakapan masih tersimpan di HP, "Iye, saya tunggu di Pasca UIN". tulis dosen mata kuliah tafsir maudhui' semasa S3.
Sambutan hangat tersebutlah yang menguatkan nyali melangkah ke pintu gedung Pascasarjana UINAM. Mendaftarkan diri mahasiswa S3. Penulis sebut nyali, sebab jika tak punya nyali kuliah S3 mungkin tak pernah merasakan hiruk pikuk dan dinamikanya. Ketika penulis daftar, ternyata lulus. Pada hal ijazah S2 tidak disetor. Mungkin satu-satunya mahasiswa yang diterima lalu tak lampirkan ijazah S2 saat mendaftar. Kenapa,?
Jawabannya lanjut di sesi 2.
* BY: Hamka Mahmud Seri 807. Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia) Doktor Bidang Dakwah Siber Polri. HP: 081285693559
Cover dua buku penulis dibidang dakwah/penyuluhan KAMTIBMAS dan NARKOTIKA:
0 Komentar