Hamka Mahmud*
Menjelang penulis menghadapi sidang promosi terbuka/doktor di UIN Alauddin Makassar Selasa, 5 Desember 2023 yang kemungkinan akan dihadiri Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Jenderal Polisi (Purn) Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., beban yang menindih pundak telah diletakkan satu demi satu. Hal ini jadikan penulis dapat fokus pada ujian promosi doktor tersebut.
Yakni kewajiban berdakwah 40 kali selama tahun 2023 sesuai dengan kesepakatan perjanjian kerjasama antara lembaga penulis bersama dengan Yayasan Hadji Kalla. Yaitu tepat hari Rabu, 29 November 2023 bertempat di SMA Maha Putra titik terakhir berdakwah untuk program Tebar Da'i Anti Narkotika yang ke-40 terlaksana dengan baik.
Penerima manfaat program ini, ada ribuan orang yakni rinciannya pada bulan Juli 504 orang, Agustus 677 orang, September 744 orang dan bulan Oktober 779. Sementara data untuk bulan November 2023 belum direkap oleh tim fasilitator. Namun jika kira-kira, mungkin tidak jauh dari angka yang sebelumnya.
Angka ribuan tersebut adalah yang sempat membubuhkan coretan tanda tangan dan menulis nama di absen yang disebar. Akan tetapi ada juga penyimak ceramah yang enggan dan tidak sempat menulis namanya di absen hingga tak terdata
Kalau merujuk dari kertas selebaran manteri ceramah yang penulis telah sebar habis selama 40 kali dakwah. Telah menghabiskan 6 rim lebih kertas HVS. Yang kira-kira lebih dari 3000 jamaah yang membaca dan mengambil materi ceramah yang berjudul: "Jauhilah Narkotika! Anda Pasti Beruntung".
Kesan Selama 40 Kali Ceramah
Ada banyak hal penulis alami saat melaksanakan program Tebar Da'i Anti Narkotika di tahun 2023, yakni:
1. Pengalaman perdana masuk di kampus mengisi ceramah narkoba. Yakni kampus yang menerima yakni STAI Al-Furqon Makassar dangan Institut Teknologi dan Bisnis Kalla. Hal yang menjadi kendala hanya dua kampus swasta menerima mengisi dakwah. Kerena ternyata aturan kampus ternama harus ada MOU atau minimal telah melakukan audiensi dengan rektor sebelum masuk di kampus menjalankan program tebar Da'i Anti Narkotika.
Hal ini yang menjadi catatan bagi penulis dan tim. Jika tahun 2024 program tersebut masih dilanjut. Maka sebelum terjadi kesepakatan. Audiens dahulu dengan kampus yang akan menjadi objek sasaran menjalankan program tersebut. Dan satu lagi strategi agar surat yang dianjurkan ke kampus direspon yakni ada lampiran surat yang berisi tanda tangan semacam piagam di kertas selembar oleh pihak Yayasan Hadji Kalla. Sebagai bukti bahwa program tersebut mereka yang menginisiasi. Bentuk kepedulian terhadap pencegahan peredaran narkotika.
2. Baru kali ini audiens menyasar siswa SMP yakni gabungan dari siswa SMP swasta seluruh kota Makassar. Dan ternyata antusias anak SMP lebih besar dari pada siswa SMA dan mahasiswa. Hal ini penulis ketahui, ketika banyak yang mengajukan pertanyaan sewaktu seminar bahaya narkoba yang di laksanakan di Mall Pipo Atrium Hongkong Makassar. Diinisiasi oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah se Kota Makassar.
3. Baru kali tahun ini program Tebar Da'i Anti Narkotika dirasakan juga manfaatnya oleh kalangan siswa non muslim. Termasuk ceramah yang ke-40 di SMA Maha Putra. Ada banyak siswanya yang non muslim.Bagi penulis tidak canggung dan akan menyesuaikan siapapun yang mejadi pendengar ceramah.
Pemberi testimoni tentang buruk dan merusaknya narkotika yakni Sukri adalah pelengkap dari tim penulis. Ia mengurai buruknya narkotika dari sudut pandang hal yang pernah dialaminya. Yakni dipenjara dengan vonis 9 tahun.
Ketika Sukri memberi testimoni, penulis mengamati anak sekolah SMP dan SMA serta juga jemaah masjid sepertinya fokus simak dan mendengar pengalaman buruknya. Ada efek psikologis dan rasa ngeri serta takut bersinggungan dengan benda haram narkotika. Ketika Sukri menyampaikan testimoninya.
Sukri menceritakan pengalamanya buruknya jadi pecandu, tersiksanya jadi bandar, dan sialnya menjadi seorang pengedar narkotika. Yaitu disiksa dengan distrum, diikat pada kayu tiang ulin dengan badan telanjang karena diintrogasi, istri minta cerai saat di penjara dan anak menjauh sehingga tidak pernah ketemu.
Keterlibatan Sukri pada program, dengan tugas menceritakan kisah buruknya bersinggungan narkotika pada audiens. Hal itu diapresiasi oleh sosok guru SMA 21 Makassar. Ia sempat mengatakan, bahwa sangat bagus komposisi tim. Sebab ada seorang yang menceritakan kisah buruk dan merugikannya terlibat penyalahgunaan narkotika.
4. Banyak menemukan orang yang pernah menjadi pecandu narkotika semasa muda. Ketika penulis usai ceramah di masjid, biasanya ada beberapa orang yang curhat dan menyampaikan masa lalunya. Ia membenarkan isi ceramah. Hingga itu sangat dukung kegiatan dakwah tebar Da'i Anti Narkotika. Sebab ia pernah jadi korban semasa muda terlibat penyalahgunaan narkotika.
Mereka berharap jangan sampai akan muda saat ini, terlibat dalam penyalahgunaan. Karena itu, harus gencar dan masif penyuluhan dan pencegahan bahaya jika menjadi pecandu narkotika. Jamaah yang curhat tersebut adalah ketika di masjid Nurul Bahri jalan Andalas.
5. Banyak yang ingin terlibat dari pencegahan narkotika. Kerena ada kewajiban publikasi kegiatan. Maka penulis sebelum mengisi ceramah. Flayer atau famplet pengumuman disebar di media sosial. Seluruh grup WhatsApp di Hp penulis sebar informasi kegiatan Tebar DANI.
Sehingga menimbulkan efek nama Yayasan Hadji Kalla dan komunitas Da'i Anti Narkotika semakin dikenal karena adanya kegiatan terebut. Buktinya ada dari Jawa Timur ingin membuka DPW DANI di sana. Yakni sosok muballig. Ada juga di provinsi Banten. Pernah juga ada mengaku dari Aceh. Bertanya bengaimana bisa bergabung dengan DANI.
6. Memasang logo empat lembaga. Karena berdakwah tidak sendiri dan melibatkan beberapa lembaga. Baik itu secara lansung dan tidak. Maka dengan itu penulis coba memasang empat logo lembaga pada flayer informasi Tebar Da'i Anti Narkotika. Yakni logo YHK. Logo ini sudah pasti terpasang sebab sponsor utama, logo DANI, logo BNN dan logo Kementerian Agama.
Mamasang logo BNN, sebab ada kaitan kegiatan Tebar Da'i Anti Narkotika dengan kerja-kerja BNN. Olehnya itu, penulis komunikasi pada pihak BNN untuk memasang logo tersebut. Mereka sangat setuju. Sementara logo Kemenag penulis berinisiatif memasang kerena dua sosok implementator dari progam adalah pegawai ASN Kementerian Agama yakni penulis dan fasilitator yaitu Ikhwan.
7. Diberi rekomendasi surat sakti dari Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Provinsi Sulsel yakni H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag. untuk menyampaikan sosialisasi pencegahan narkotika di Madrasah Aliyah negeri terbaik di Makassar yakni MAN 1, MAN 2 dan MAN 3.
Rekomendasi tersebut menjadi suatu kemudahan bagi penulis dan tim. Sebab seluruh MAN yang telah direkomendasi membuka pintunya lebar-lebar untuk diikutkan siswa mereka menyimak menteri tentang bahaya dan kerugian besar akan menimpa jika terlibat narkotika.
8. Perdana masuk berdakwah di lembaga pendidikan milik keluarga Hadji Kalla. Satu kampus dan ada dua sekolah. Yaitu SMA Athirah 1 jalan Kajaolalido dan Athirah 2 Bukit Baruga Antang. Ini baru kali pertama penulis masuk di dua tempat tersebut. Melihat dan mengamati lansung lengkap dan modernnya fasilitas sekolah tersebut. Sehingga wajar dilebeli sekolah SMA Islam terbaik di kawasan timur Indonesia.
Delapan poin di atas adalah kesan yang menggelayut di benak. Selama bergerak mengimplementasikan program Tebar Da'i Anti Narkotika Yayasan Hadji Kalla tahun 2023. Jika menelisik pada poin-poin di atas sepertinya masih ada lembaga pendidikan yang belum tergarap selama dua tahun program tersebut dijalankan.
Yakni lembaga pendidikan pondok pesantren. Semoga saja siswa pondok pesantren dapat diedukasi pencegahan narkotika pada masa yang akan datang. Karena mereka juga butuh suntikan imunitas agar enggan mengkomsumsi barang yang disebut najis dan perbuatan setan oleh Allah subhana wata'ala yaitu narkotika apapun mereknya.
{ أُبَلِّغُكُمۡ رِسَٰلَٰتِ رَبِّي وَأَنَا۠ لَكُمۡ نَاصِحٌ أَمِينٌ }
Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan pemberi nasehat yang terpercaya kepada kamu. QS. Al-A'raf: 68.
DAKWAH NARKOTIKA HARUSLAH KONTINYU DAN KONSISTEN AGAR KEBATILAN NIHIL TERJADI
*BY: Hamka Mahmud Seri 796. Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia) HP: 081285693559
0 Komentar