Jika kita merujuk pada Al Qur'an dan kisah para nabi di mana mereka di bi'sa dan dimana awal mereka menyeru kebaikan mecegah kerusakan, tentu kita akan dapatkan jawabanya. Apakah kota starnya atau di desa, apakah di masjid pedalaman atau masjid perkotaan? Mari kita renungkan ayat berikut.QS.Al-an'am.92
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) IBU KOTA (Mekah) dan orang-orang yang di sekitarnya( desa2). Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara shalatnya.
Ayat inilah menjadi patokan kita dalam berdakwah. Bahwa medahulukan masjid besar itu bolehkan, tampil di perkotaan tdk ada salahnya bahkan di akomodir sebab disitulah berkumpul org2 penentu kebijakan tokoh2 berpengaruh, hingga bisa tercerahakan dn sampai pesan yg ingin di dakwahkan. Seperti bahaya Drugs dn khamer, yang rata2 komsumen dan bandarnya adalah orng perkotaan. Ini adalh fakta yg tdk terbantahkan.
Cuma terkadang jika yg mengembang misi itu bukan dalam wadahnya, sekalipun kebenaran yg di perjuangkan. Maka terjadilah dukungan yg tidak maksimal, ini realitas yg terjadi saat ini, "ashabiyaah" yg terhinggapi sebagian tubuh ummat ini. Jika kita ingin di cintai semua kalangan baik itu bukan kelompok kita apa lagi jika sdh jelas misi dn visi para duat, maka indahnya jika kita sama2 berjuang. Agar anak dan kerabat kita atau pemuda2 generasi bangsa terbebas. Enggan dn menolak segala hal yg merusak masa depannya. hendaklah keadilan di tegakakan, tampa melihat berbedaan, itulah makan ayat ini Al-Maidah.08.
ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atas yg jd pedoman Rasulullah dalm memimpin hingga, semua kalangan merasakan keadilanNya. Di rasakan keadilanya oleh orang Yahudi juga orng nasrani. Beliau adil pada sahabatnya,keluarganya,tetangganya,rakyatnya, pengikutnya, makmunnya sebab Beliau menilai suatu tdk subyektif tetapi obyektif sehingga itulah Michel Hard menomor satukan Rasulullah saw sbgai pemimpin terbaik sepanjang zaman.
Mari kita baca Biograpi Beliau agar sifat-sifat mulia bersemi dalam diri, sehingga kita juga bisa berbuat adil dalam menyikapi para penyeru yg menggeliat di perkotakaan. Perintah berbuat adil termuat juga dalam butir pancasila sila kelima. "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia". Sehingga tdk adalagi alasan untuk kita tdk saling bantu membantu dukung mendukung, karna perintah berbuat adil, dalilnya ada pada alqur'an dan pedoman negara ini pancasila.
0 Komentar