Jika kita merenung dan sejenak mentadabburi ayat-ayat Al-Qur'an maka kita akan menemukan pesan tersirat dari banyak ayat yang menunjukan sifat Profesional dalam menjalankan tugas seperti sosok para nabi dan rasul yang di utus berdakwah dari kaum tertentu. Artinya sang pembawa risalah telah meliliki kemampaun ahli dan mengusai persoalan serta punya hujjah pada saat di sanggah dan di didebat oleh kaumnya.
Contoh Nabi yang di utus mendakwahi pedagang yang curang yaitu Nabi Syuaib as.
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ
Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan,
Untuk para ahli pengobatan maka Allah swt utus nabi Nabi Isa as sebagai pembawa pesan bahwa yg menyebuhkan Allah swt. Nabi Nuh sebagai pembuat perahu pertama di dunia di peruntukkan untuk para nelayan agar tidak menyekutukan Allah swt (musyirik) dan ketika berlayar menyebut nama Allah swt.
وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya". Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Oleh karna petunjuk dan pensan dari alqur'an itu kita dalam mengabil bagian dalam dakwah meski juga fokus dan terus mengembangkan diri hingga betul-betul profesional dalam hal-hal yang ingin kita dakwahkan. Yang pastinya sifat sabar dan tawakkal mesti di miliki. Karna jalan dakwah jalan panjang yang penuh warna warni godaan, serta awan pekat dan langit cerah senantiasa menaungi.
AMBILAH BAGIAN YANG DI PERINTAHKAN ATAU YANG DILARANG ALLAH KEMUDIAN DAKWAHKANLAH DENGAN BAIK DAN BILHIKMAH.
 |
| Penulis : Hamka Mahmud |
0 Komentar