WWW.TCMIRASANTIKA.COM - Sekarang dan yang akan datang saya tidak pernah ragu lagi benyak berdoa dalam segala urusan apa lagi terutama dakwah ini. Sebab betapa banyak keajaiban yang terjadi setelah memohon kepada zat yang menyuruh hambanya meminta kepadanya bahkan di golongkan bersifat sombong/takabbur jika enggan berdoa kepadaNya.
Termasuk ketika berdo’a berjamaah setelah shalat fardhu, saya pernah baca haditsnya dalam kitab yang di karang oleh penulis Doa Hisnul Muslim, dalam buku Ensiklopedi Shalat pustaka Imam Asy Syafi'i bab tidak memanjatkan doa untuk diri sendiri.
"La yuhillu lirajulin yu'minu billahi wal yawmil akhiri an-yaumma qawman illa bi idznihim, wala yakhtasshu nafsahu bida'watin dunahum fain fa'ala faqad khaanahum".
Tidak dibolehkan bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk mengimami suatu kaum, kecali dengan izin mereka, tidak pula mengkhususkan doa hanya untuk dirinya sendiri, tanpa menyertakan mereka dalam doanya. Maka siapa yang melakukan do’a hanya untuk dirinya sendiri, maka dia telah menkhianati makmumnya. - HR. Abu Daud,Tirmidzi, Ahmad.
Perintah berdoa inilah sehingga kita semua pengurus kebaikan pejuang kemuliaan, pencari ridho Allah harus senantiasa dilakukan.
Diantara keajaiban berdoa yang nyata kami rasakan adalah.
- Doa itu meringankan yang berat.
Apa maksudnya? kami mengakui betapa sulitnya mengundang pejabat, apa lagi yang mengundang bukan siapa-siapa, tidak juga pejabat, seorang dermawan apa lagi, tidak juga dari golongan ningrat yang perpangaruh, apa lagi pengusaha kaya. Tetapi kedatangan Kapolda Sulsel dan Bupati meresmikan Masjid Da'i Kamtibmas dan Rumah Damping TCM menjadi bukti bahwah doa itu meringankan yang berat. - Doa itu memudahkan yang sulit.
Batapa susah dan ruwetnya ingin ketemu dan memohon kapada penerima empat beasiswa belajar diluar negeri semasa beliau masih kuliah, dalam satu kisahnya, penulis pernah mendengar lansung. Yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA, hingga Allah memudahkan panulis bertemu dengan beliau, tidak usah kejakarta dimana tempat Beliau tinggal dan bertugas. Allah swt mempertemukan kami pada acara Halal bil Halal Immim Makassar dengan harapan beliau untuk bersedia memberikan Kata Pengatar pada buku ini Jalanku Da'I Kamtibmas “sebuah pengabdian”. - Doa itu mendekatkan yang jauh.
Suratku yang masuk di MABES POLRI belum ada tanggapan dan balasnnya, saya terus menunggu kabar, dan tidak bosan pertanyakan pada teman yang berjanji akan mengawal surat tersebut di Mabes Polri agar bisa masuk di Meja Kerja Bapak KAPOLRI. Ternyata ada cara Allah swt yang tidak kami sangka, Doa itu Allah kabulkan.
Tanggal 23 Agustus 2016 buku yang pertama kami tulis yang ber tema Da'i Kamtibmas telah kami perlihatkan kepada Bapak KAPOLRI. Ketemu bahkan bersalaman dua kali sambil berdoa dalam hati
"yaa Allah bimbinglah pemimpin Bhayangkara ini, mudahkanlah urusannya, dan lindungilah ia dari tipu daya setan dan orang- orang jahat".
Sambil menyodorkan cover buku memperlihatkan kepada Bapak Kapolri kemudian berucap. "Kami Mohon Jenderal memberikan pengantar, buku “Dai Kamtibmas" ini, degan segera beliau merespon positif dengan cepat dan Alhamdulillah di kabulkanlah Doa Kami.
Rabbi adkhilni mudkhala shidqin wa akhrijni mukhraja shidqin waj' allii mil-ladunka sulthanan nashira.
Rabbku masukkan aku dengan cara yang baik dan kelurkan aku cara yang baik pula. Berikanlah kepadaku kekuasaan yang dapat menolongku. - QS.Isra : 80.
JANGAN BOSAN MEMINTA KEPADA ALLAH SEKALIPUN YANG DI MOHON PULSA
Penulis : Hamka Mahmud |
0 Komentar