Perkembangan jaman makin tinggi dan kehidupan makin komplek mengakibatkan problematik hidup makin rumit. Kehidupan sosial dan ekonomi makin menjadi patokan keberlangsungan hidup. Dasar sendi kehidupan secara religius makin ditinggalkan karena liberalisme dan kapitalisme menjadi roh kehidupan.
Sepertinya kehidupan itu hanya ada didunia saja, menjadikan keseimbangan hidup hanya fokus pada urusan dunia tetapi tujuan hidup akhirat dilupakan.
Problematik hidup diselesaikan dengan secara instan, karena lemahnya iman yang menjadi landasan hidup manusia. Salah satu alat penyelesaian secara instan adalah Narkoba.
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif.
Narkoba yang paling berbahaya Heroin dan Kokain sedangkan yang paling ringan adalah Nikotin pada rokok. Pengguna Narkoba beberapa tahun ini makin meningkat dan penyebarannya sudah hampir tidak bisa dicegah ke berbagai lapisan masyarakat dari oknum-oknum, pemerintahan, pelajar sampai masyarakat.
Yang paling menghawatirkan anak-anak usia SD dan SMP sekarang sudah terjerumus kedalam penyalahgunaan Narkoba.
Sebagai contoh BNN (Badan Narkotika Nasional) menangkap 3 orang pelajar SMP sedang mengkonsumsi ganja sebuah ruko di Jl Adityawarman di Sukorejo.
Selanjutnya pelajar SD terjerat penyalahgunaan Narkoba di Riau. Menurut DitresNarkoba Polda Riau sebanyak 131 pelajar SD menjadi pelaku pengguna dan pengedar Narkoba. Dan masih banyak lagi data yang menunjukan anak dibawah umur sudah mengkonsumsi Narkoba.
Kita juga bisa melihat beberapa anak jalanan, mereka sudah mengkonsumsi Bahan Adiktif yaitu menghirup lem.
Perilaku oknum pun tidak luput terlibat dalam Narkoba dengan menangkap oknum yang seharusnya membasmi peredaran Narkoba malah menjadi bagian dari pengedar Narkoba.
Dari Pemerintahan sudah banyak yang tertangkap mengkonsumsi Narkoba. Para pemangku jabatan yang seharusnya membuat aturan maupun mensejahterakan rakyatnya menjadi pecandu Narkoba. Sendi pendidikan sudah tercemar dengan peredaran Narkoba di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.
Kenapa media Narkoba menjadi penyelesaian problematik hidup?. Kehidupan yang glamour, kesenangan hidup, ketentraman hidup, tujuan impian merupakan sesuatu yang harus dicapai namun bila kenyataan itu sulit dicapai Narkoba sebagai jalan pencapaiannya.
Bila kita analisa lingkaran Narkoba, ada 3 sisi yaitu Produsen/Penjual, Konsumen dan Situasi.PRODUSEN/PENJUAL
Produsen/Penjual menjadikan Narkoba sebagai mata pencaharian semata hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar secara mudah.
Telah kita ketahui para mafia Narkoba memproduksi maupun memasarkan dilakukan dengan berbagai cara. Tingkatan mafia itupun beragam dari produksi besar-besaran maupun produksi rumahan.
Beberapa kali kepolisian menggerebek tempat produksi Narkoba namun masih banyak lagi temuan-temuan tempat produksi Narkoba dan ini menandakan produksi-produksi Narkoba makin meningkat.
Begitu pula produksi ganja makin meningkat dengan selalu diketemukannya ladang-ladang ganja dan penangkapan penyeludupan berton-ton ganja.
Gencarnya pemasaran Narkoba bisa dilihat dari balik penjarapun bisa melakukan transaksi Narkoba.
Penyelundupan Narkoba makin marak dimana-mana dengan volume berkilo-kilo.
Hal ini karena masih banyak celah bagi para Produsen/Penjual untuk memasarkan Narkoba dengan leluasa dan lemahnya pengawasan maupun penindakan terhadap Produsen/Penjual Narkoba.
Hukum sebagai panglima pemberantasan Narkoba makin tidak berkutik dengan pemberian grasi terhadap ratu mariyuana Australia.
KONSUMEN
Konsumen menjadikan Narkoba sebagai penyelesaian problematik hidup.
Konsumen dapat dikatakan korban penyalahgunaan Narkoba, karena korban tidak memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah problematik hidupnya. Sedang dukungan pemerintah, tokoh agama, lingkungan masyarakat maupun sosial media kurang memberikan pendidikan kepribadian secara sosial maupun agama.
Pendidikan kepribadian ini penting untuk membentengi dari pengaruh hal-hal yang buruk khususnya keterlibatan terhadap Narkoba.
Agama sudah ditinggalkan, etika sosial masyarakat sudah ditanggalkan. Perilaku buruk sudah merasuk kesemua lapisan. Kita sering banyak mendengar berita keterlibatan semua lapisan terjerumus kedalam Narkoba.
Generasi bangsa akan baik, tergantung pada keterlibatan semua pihak yang ikut berperan aktif khususnya dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Tahun 2014 ini Ketua DPR-RI, bersama Ketua DPD-RI, Wakil Ketua MPR-RI, Kapolri dan Ketua BNN mencanangkan tahun Penyelematan Pengguna Narkoba.
Hal lain perlu dibuatkan suatu platform pendidikan agama, pendidikan sosial, pendidikan etika untuk diterapkan kesemua lapisan dari mulai dari penegak hukum, pemerintahan, pendidikan, organisasi dan masyarakat.
Menerapkan platform ini harus secara tegas dijalankan dengan berbagai strategi tanpa kompromi, sehingga semua lapisan tidak menjadi konsumen Narkoba yang pada akhirnya menyelamatkan Bangsa dari kerusakan.
SITUASI
Situasi dapat mempengaruhi penyebaran Narkoba.Latar belakang penyebaran Narkoba didasari dari :
Sepertinya kehidupan itu hanya ada didunia saja, menjadikan keseimbangan hidup hanya fokus pada urusan dunia tetapi tujuan hidup akhirat dilupakan.
Problematik hidup diselesaikan dengan secara instan, karena lemahnya iman yang menjadi landasan hidup manusia. Salah satu alat penyelesaian secara instan adalah Narkoba.
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif.
Narkoba yang paling berbahaya Heroin dan Kokain sedangkan yang paling ringan adalah Nikotin pada rokok. Pengguna Narkoba beberapa tahun ini makin meningkat dan penyebarannya sudah hampir tidak bisa dicegah ke berbagai lapisan masyarakat dari oknum-oknum, pemerintahan, pelajar sampai masyarakat.
Yang paling menghawatirkan anak-anak usia SD dan SMP sekarang sudah terjerumus kedalam penyalahgunaan Narkoba.
Sebagai contoh BNN (Badan Narkotika Nasional) menangkap 3 orang pelajar SMP sedang mengkonsumsi ganja sebuah ruko di Jl Adityawarman di Sukorejo.
Selanjutnya pelajar SD terjerat penyalahgunaan Narkoba di Riau. Menurut DitresNarkoba Polda Riau sebanyak 131 pelajar SD menjadi pelaku pengguna dan pengedar Narkoba. Dan masih banyak lagi data yang menunjukan anak dibawah umur sudah mengkonsumsi Narkoba.
Kita juga bisa melihat beberapa anak jalanan, mereka sudah mengkonsumsi Bahan Adiktif yaitu menghirup lem.
Perilaku oknum pun tidak luput terlibat dalam Narkoba dengan menangkap oknum yang seharusnya membasmi peredaran Narkoba malah menjadi bagian dari pengedar Narkoba.
Dari Pemerintahan sudah banyak yang tertangkap mengkonsumsi Narkoba. Para pemangku jabatan yang seharusnya membuat aturan maupun mensejahterakan rakyatnya menjadi pecandu Narkoba. Sendi pendidikan sudah tercemar dengan peredaran Narkoba di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.
Kenapa media Narkoba menjadi penyelesaian problematik hidup?. Kehidupan yang glamour, kesenangan hidup, ketentraman hidup, tujuan impian merupakan sesuatu yang harus dicapai namun bila kenyataan itu sulit dicapai Narkoba sebagai jalan pencapaiannya.
Bila kita analisa lingkaran Narkoba, ada 3 sisi yaitu Produsen/Penjual, Konsumen dan Situasi.PRODUSEN/PENJUAL
Produsen/Penjual menjadikan Narkoba sebagai mata pencaharian semata hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar secara mudah.
Telah kita ketahui para mafia Narkoba memproduksi maupun memasarkan dilakukan dengan berbagai cara. Tingkatan mafia itupun beragam dari produksi besar-besaran maupun produksi rumahan.
Beberapa kali kepolisian menggerebek tempat produksi Narkoba namun masih banyak lagi temuan-temuan tempat produksi Narkoba dan ini menandakan produksi-produksi Narkoba makin meningkat.
Begitu pula produksi ganja makin meningkat dengan selalu diketemukannya ladang-ladang ganja dan penangkapan penyeludupan berton-ton ganja.
Gencarnya pemasaran Narkoba bisa dilihat dari balik penjarapun bisa melakukan transaksi Narkoba.
Penyelundupan Narkoba makin marak dimana-mana dengan volume berkilo-kilo.
Hal ini karena masih banyak celah bagi para Produsen/Penjual untuk memasarkan Narkoba dengan leluasa dan lemahnya pengawasan maupun penindakan terhadap Produsen/Penjual Narkoba.
Hukum sebagai panglima pemberantasan Narkoba makin tidak berkutik dengan pemberian grasi terhadap ratu mariyuana Australia.
KONSUMEN
Konsumen menjadikan Narkoba sebagai penyelesaian problematik hidup.
Konsumen dapat dikatakan korban penyalahgunaan Narkoba, karena korban tidak memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah problematik hidupnya. Sedang dukungan pemerintah, tokoh agama, lingkungan masyarakat maupun sosial media kurang memberikan pendidikan kepribadian secara sosial maupun agama.
Pendidikan kepribadian ini penting untuk membentengi dari pengaruh hal-hal yang buruk khususnya keterlibatan terhadap Narkoba.
Agama sudah ditinggalkan, etika sosial masyarakat sudah ditanggalkan. Perilaku buruk sudah merasuk kesemua lapisan. Kita sering banyak mendengar berita keterlibatan semua lapisan terjerumus kedalam Narkoba.
Generasi bangsa akan baik, tergantung pada keterlibatan semua pihak yang ikut berperan aktif khususnya dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Tahun 2014 ini Ketua DPR-RI, bersama Ketua DPD-RI, Wakil Ketua MPR-RI, Kapolri dan Ketua BNN mencanangkan tahun Penyelematan Pengguna Narkoba.
Hal lain perlu dibuatkan suatu platform pendidikan agama, pendidikan sosial, pendidikan etika untuk diterapkan kesemua lapisan dari mulai dari penegak hukum, pemerintahan, pendidikan, organisasi dan masyarakat.
Menerapkan platform ini harus secara tegas dijalankan dengan berbagai strategi tanpa kompromi, sehingga semua lapisan tidak menjadi konsumen Narkoba yang pada akhirnya menyelamatkan Bangsa dari kerusakan.
SITUASI
Situasi dapat mempengaruhi penyebaran Narkoba.Latar belakang penyebaran Narkoba didasari dari :
- Kondisi Negara yang bersangkutan dalam pemberantasan Narkoba lemah.
- Keadaaan sosial ekonomi masyarakat tinggi.
- Kehidupan etika/budaya yang sudah mulai luntur.
- Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
- Adanya pemberontakan dalam suatu Negara, sehingga pemberontak dalam membiayai kegiatannya melakukan transaksi Narkoba.
Dengan kondisi tersebut diatas sudah pasti perkembangan dan penyebaran Narkoba akan mudah.
Untuk membendung penyebaran Narkoba bisa dicegah dengan mensosialisasikan bahaya Narkoba sampai ke pelosok daerah. Tindakan terhadap pengedar Narkoba harus tegas dan keras, kehidupan etika/budaya harus ditumbuhkembangkan, tingkat pertumbuhan penduduk dikendalikan, kesejahteraan Masyarakat ditingkatkan, hingga memberi rasa keadilan bagi seluruh masyarakat.
Sebagai dukungan regilius bisa juga dikembangkan sejuta mushola untuk berbagai macam kegiatan agama, bimbingan konseling keagamaan diadakan. Memulai lagi dari awal tentu akan lebih baik demi menyelematkan generasi bangsa yang tak kenal putus asa. Yang dapat mengatasi persolan hidupnya dengan kembali mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Bila langkah ini dapat dilakukan, lingkaran Narkoba yang semakin melebar akan dapat kita musnahkan.
Sumber : www[dot]indonesiabergegas[dot]com
Penulis : Waya Komala
0 Komentar