Hamka Mahmud*
Sepulang mengisi kegiatan Tebar Da'i Anti Narkotika program dakwah yang diinisiasi Yayasan Hadji Kalla yakni Masjid Al-Muawanah Kota Makassar. Tiba-tiba di balik gawai penulis ada panggilan Kepala KUA Turikale H. Syamsuddin, S.Pd. M.M., atasan di tempat bertugas sebagai Penyuluh.
Namun di balik telpon yang bicara adalah Kepala Seksi Bimas Islam yakni Drs. H. Ramli. Ia memerintah penulis untuk mengisi pengajian. Juga kirim lewat via WhatsApp yang isi suratnya permintaan rohaniwan. Dtanda tangani Kepala Kantor Kejaksaan Negri Maros Wahyudi Eko Husodo, S.H., M.H. yakni hari Rabu, 16 Agustus 2023 pukul 10.00 WIT. Tak pikir panjang mengiyakan perintah tersebut. Meskipun hal ini pengalaman perdana ceramah di hadapan ASN Kejaksaan.
Penulis merenung, materi apa tepat dibahas di hadapan para pegawai Kejaksaan Negri Maros. Terbersit inspirasi, yakni tentang mensyukuri nikmat kemerdekaan. Kemudian coba mencari ayatnya yang tepat. Ternyata dapat, yakni ayat tentang Nabi Musa yang menyampaikan himbauan kepada Bani Israil agar mensyukuri nikmat Allah,
{ وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ يَٰقَوۡمِ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ جَعَلَ فِيكُمۡ أَنۢبِيَآءَ وَجَعَلَكُم مُّلُوكٗا وَءَاتَىٰكُم مَّا لَمۡ يُؤۡتِ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ }
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan menjadikan kamu sebagai orang yang merdeka, dan memberikan kepada kamu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.” QS. Al-Ma'idah: 20.
Ayat di atas jadi panduan mengurai menteri judul. Ketika ditanya oleh Kajari Maros tentang materi, lalu dijawab bahwa tentang mensyukuri nikmat kemerdekaan. Kemudian Kajari Maros meminta agar juga bahas tentang keutuhan keluarga dan memotivasi menikah yang belum menikah bagi ASN Kajari.
Karena ada request permintaan menteri tersebut. Maka kemudian penuis meramu isi ceramah dengan menyampaikan awal kisah Nabi Musa. Bahwa ia nabi yang paling banyak disebut nama dan kisahnya di dalam Alquran, kenapa?
Ternyata menurut ulama, bahwa probema hidup yang dihadapi oleh Nabi Muhammad ﷺ hampir sama dengan problema yang dihadapi oleh Nabi Musa. Sehingga Allah mengisahkan banyak kisah Nabi Musa dalam Alquran agar meraih ibrah dan pelajaran.
Termasuk ketika ia mengingatkan kaumnya agar masyukuri nikmat Allah atas diraihnya kemerdekaan dari penjajahan dan penindasan Firaun. Kita juga dijajah dahulu oleh bangsa Eropa. Berkat pertolongan dan rahmat Allah kita merdeka dari para penjajah. Kemerdekaan kita diraih dengan betul-betul dengan perjuangan. Banyak negara yang merdeka dikarenakan penjajahnya yang memberi kemerdekaan.
Seperti Brunai, Maleysia, dan juga berbagai negara di Timur Tengah penjajah mereka seperti Inggris dan Prancis memberikan kemerdekaan kepada Mesir dan Jordania. Kerena itu, harus dan wajib kita syukuri nikmat Allah tersebut.
Perintah Menikah dan Merawat Rumah Tangga
Setelah mengurai tentang penting dan urgennya mensyukuri nikmat. Maka kemudian, menghubungkan hubungan kemerdekaan dengan nikah bagi yang masih sendiri serta membina keutuhan rumah tangga yang telah menikah. Sebab Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda tentang keutamaan nikah. Yakni barang siapa yang menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya.
إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي
Jika seseorang telah menikah, berarti ia telah menyempurnakan separuh agama. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada separuh sisanya. HR. Baihaqi.
Dari hadis di atas, dapat dipahami bahwa seorang yang belum nikah. Maka jangankan seluruh, separuh dari agamanya belum ia penuhi. Sementara, seorang yang sudah menikah lalu retak dan bubar rumah tangganya. Maka setengah dari agamanya telah bubar. Karena itu penting menikah dan sangat urgen merawat keutuhan keluarga.
Ketika penulis memotivasi ASN Kejaksaan Maros. Banyak di antara mereka yang senyum-senyum dan tertawa. Seolah kena sindir oleh isi ceramah. Lalu kemudian semakin mereka tersenyum, ketika penulis menyampaikan bahwa salah satu cara menaikkan karir dan jabatan yaitu menikah dengan anak pejabat.
Penulis lalu memberi contoh bahwa banyak alumni akademi kepolisian jika ingin menikah memilih anak jenderal. Sehingga ketika setelah menikah, karirnya biasa meningkat. Apalagi jika yang dinikahi anak pejabat yang sangat berpengaruh. Sebab itu jangan tunda-tunda nikah.
Hadiahkan Buku Pada Kepala Kajari Maros
Sebagaimana kebiasaan penulis ketika diundang ceramah di tempat yang belum pernah dakwah. Maka hal yang dilakukan, menghadiahkan buku karya sendiri yaitu buku yang bagi penulis sangat bersejarah yaitu "Ini Jalanku Da'i Kamtibmas Sebuah Pengabdian".
Bersejarah, sebab sulit mengulang suatu buku diberi kata sambutan pejabat tinggi Polri dan TNI. Yakni Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D., dan sahabat Kapolri semasa bertugas di BNPT yakni Mayjen TNI Agus SB. Juga Kapolda Sulsel Irjen Pol. Dr. Anton Chariyan, MPKN.
Saling bertukar hadiah akhirnya terjadi Kepala Kejaksaan Negeri Maros juga menyerahkan bingkisan kepada penulis. Lalu berucap, "In Syaa Allah, mengajikan seperti akan terus kami laksanakan tiap bulan. Ustadz akan kami undang kembali." Ucapnya.
Karena ada dua utusan dari Kantor Kemenag Maros mengisi ceramah yakni Drs. H. Alimuddin. Maka juga ia diberi sovenir oleh Kajari Maros. Sebab ia juga diberi kesempatan isi ceramah. Meskipun singkat, setelah penulis.
JIKA ANDA DIBERI AMANAH OLEH ATASAN LAKSANAKAN DENGAN CARA TERBAIK AGAR DIAPRESIASI
BY: Hamka Mahmud Seri 786. Kajian Dai Kamtibmas/Penyuluh Agama Islam Non PNS/DANI-Dai Anti Narkotika/DASI (Da'i Siber Indonesia) HP: 081285693559
0 Komentar