Perkataan yang berat lagi berbobot. Inilah interpertasi dari penggalan ayat surah Al-Muzammil:5, yang termasuk ayat yg paling awal di turunkan pada Rasulullah saw. Suatu pesan atau kalimat da'wah. Harus kuat marja'iyyah(referensinya) di nukil dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw. Betapa berat kalimat seruan ini, hingga di tamzilkan seadainya wahyu itu turun pada gunung maka gunung itu akan pecah berkeping-keping di sebabkan takutnya pada Allah swt. Maka sebenarnya dada atau hati manusia labih kuat dari gunung, lebih tahan dari besi, lebih berkobar dari api, lebih lembut dari air, lebih syahdu dari pada angin, jika hati-hati mereka dalam menjalankan titah Allah saw di landasi ke ikhlasan. Berikut petikan hadisnya saya ambil terjemah sebab panjang yg penting sampai pesannya.
"Ketika Allah swt, menciptkan bumi, dan bumi tdk henti-hentinya berguncang, kemudian Allah menancapkan pegunungan kepada bumi, bumipun tenang dan tdk berguncang kembali. Para malaikat terkejut akan kekuatan gunung, seraya bertanya, 'wahai rabb, apakah Engkau ciptakan mahluk-Mu yg lebih kuat dari pada pegunungan?' Allah menjawab,'Ya. Ia adlh besi.'para malaikat bertanya kembali,' wahai Rabb, apakah engkau ciptakan makhluk-Mu lebih kuat dari besi?.'Ya. Ia adlh Api, kemudian bertanya lagi, apakah ada lebih kuat dari api, jawab Allah.'Ya, Air. Kemudian bertanya lagi, apakah ada lebih kuat dari air?. jawab Allah,Ya. Angin. Kemudian seolah di rampungkan pertanyaan. Apakah ada lebih kuat dri. Gunung, Besi, Api, Air, Angin? Jawaban Allah pada para malaikat. Ada. Yaitu IKHLAS. Yang di perumpamakan anak dan cucu Adam apabila menyembunyikan apa yang telah di sedekahkan tangan kanannya dari tangan kirinya"
Ada kalimat ikhlas dri seorang guru mulia yang pesantrenya sekarang tersebar seantero nusantara mencetak banyak tokoh Nasional dan Dunia. Yaitu Almarhum Pendiri Pondok Moderen Gontor KH Imam Zarkasyi. Yang memotivasi diri Beliau untuk mengajar."Andai murid saya hanya satu, akan tetap saya ajar. Yang satu ini sama dengan seribu. Jika yg satu ini tidak ada, saya akan ajar dunia dengan pena". Sebuah kalimat yg tentunya lahir dari hati yg jernih, berlandaskan keikhlasan dan dari motivasi yang kuat yang tentunya kalimatnya sangat berefek bagi para pendengarnya.
TERUSLAH MENGASAH DIRI DENGAN MEMPERBANYAK LATIHAN DAKWAH, MESKI YANG DI DEPAN ANDA HANYA KARPET MASJID
Penulis : Hamka Mahmud |
0 Komentar