WWW.TCMIRASANTIKA.COM - Rumus Anatomi kejahatan yang baru saja kami pelajari dari Brigjen Pol.dr. Budiono, Mars. Dirpasca Rehab BNN. Di salah satu seminar yang diadakan di makassar. Bahwa; N+K=C.
- N : Niat
- K : Kesempatan
- C : Kejahatan (Crime)
Apabila ketiga komponen ini bersatu padu, sokong menyokong pada diri atau pada satu kelompok masyarakat maka hasilnya. Polisi banyak mengetik berita acara pemeriksaan (BAP), Jaksa semakin repot menyiapkan tuntutan, Lawyer semakin berpikir keras mencari celah untuk kliennya, Terdakwa siapkan bundel tebal untuk pledoinya, Hakim Semakin gaduh dengan sering mengetuk Palu vonisnya dan penjara semakin sumpek (overload) dengan Narapidananya (WBP).
Wal iyyadzu billah.
Adakah solusi dari mengurangi kejahatan?
"Ada, kata kami para Da'i Kamtibmas.
Simak kisahnya.
Suatu ketika Buya Hamka ingin di jebak pertanyaan dengan orang jahil.
Ya Buya kenapa saya ketanah suci mekkah menjumpai pelacur sementara kita tahu bahwa itu tanah haram, tidak ada orang seperti itu ?
Buya Hamka menjawab:
"Saya mau tanya juga Anda kenapa saya ke san fracisco tidak temukan pelacur, sementara di sana markasnya pelacur ?.
Mau tahu jawabnya kata Buya Hamka ? "Iya, jawab si penanya".
"Karna saya ke san francisco tidak mencari pelacur. Saya tidak dapat karna saya tidak niatkan dn tdk mencari, sementara Anda dapat pelacur di sana karna Anda niatkan dan mencari".
Maka bungkamlah penanya ini. Masuklah hidayah dalam dirinya. Sambil bergumam dalam hati, betul,betul, betul, berati saya berbuat dosa karna ada niat+kesempatan= KUHAP(dosa)
Islam sebenarnya telah menutup pintu seseorang untuk berbuat dosa. Selalu menyuruh untuk memperbaiki selalu niat. Larangan diamalkan Anatomi rumus diatas telah di paparkan 1400 tahun yang lalu. Melalui Al-Qur'an yang siapa saja mepelajarinya tidak rugi. Bahkan mulia dan dimuliakan.
Pertanyaanya. Maukah kita mengamalkanya, mempelajarinya, menjadikannya sumber hukum? Mengiplemetasikannya, tahap demi tahap sesuai metode turunnya. Jawaban kita semua ketika membaca tulisan ini. Iyya, iyya,.iyya. Mastatatum, sesuai kemampuaku ya Allah.
Negara harus menutup celah untuk orang tidak berniat berbuat dosa. Caranya; tidak memberikan peluang miras untuk di pamerkan iklannya. Janganlah baju sepak bola dituliskan didada pemainya, sponsor minuman miras. Induk dari semua kejahatan.
Bersama kita semua menjadikan Al-Qur'an sebagai guidance (pembimbing) kita dalam bekerja dan ibadah. Dalam mengatur Negara ini. Pasti kita beruntung dn Allah akan menolong untuk melunasi utang luar negri dari para negara Rente.
MENGHINDARI DOSA ITU MUDAH JANGAN DINIATKAN, NISCAYA KITA TIDAK TIDAK KERJAKAN DOSA ITU
Oleh :
Hamka Mahmud
Da'i Kamtibmas
0 Komentar